Iklan

Sikap Diam Pemerintah dan Aparat Diduga Penyebab Exploitasi Alam Berskala Besar di Curugbitung- Nameng Kabupaten Lebak, Menyengsarakan Masyarakat

Xpos Berita
Rabu, 21 Mei 2025, 00.31 WIB Last Updated 2025-05-20T17:31:26Z



LEBAK, -- Eksploitasi alam yang terjadi di kabupaten Lebak semakin hari semakin memprihatinkan. Terjadinya eksploitasi ini karena tidak ada ketegasan dan keberanian dari pemerintah daerah untuk menutup tambang galian yang jelas-jelas sangat berdampak buruk bagi alam dan masyarakat sekitar. 

Selain tambang batu bara, emas dan pasir, di Kabupaten Lebak juga banyak menjamur tambang galian tanah yang di duga hampir semuanya tidak memiliki izin, namun mereka secara berani dan terang-terangan melakukan penambangan dengan cara terbuka seolah tidak takut dengan sanksi yang akan diterima ketika aktivitas penambangan tersebut disentuh oleh aturan dan hukum yang berlaku.

Merasa kebal hukum, sehingga para pelaku tambang yang diduga ilegal ini pun semakin menjadi ketika mencari pundi-pundi dengan cara mengekploitasi dan merusak alam di Kabupaten Lebak tanpa memikirkan dampak buruk yang akan terjadi nanti.

Keserakahan, membuat para pelaku tambang ini sudah tidak lagi memikirkan dampak buruknya bagi alam dan orang lain. Dalam otak mereka, yang terlintas hanyalah uang dang uang.

Seperti dari penelusuran media pada Senin 19 Mei 2025, beberapa tambang tanah yang terdapat di Kecamatan Curugbitung, salah satunya di desa Cilayang dan juga di Kecamatan Rangkasbitung yang berada di desa Nameng, blok Ciapus. 

Dalam menjalankan usahanya, mereka tidak mau tahu dan pura-pura tidak tahu jika usaha tambang yang mereka lakukan sangat membahayakan serta menyengsarakan masyarakat lainnya.

Selama ini, pemerintah daerah serta instansi-instansi terkait dan aparatur penegak hukum tutup mata, sehingga timbul persepsi negatif masyarakat jangan-jangan ikut di dalam nya.

Masyarakat berharap jika pemerintah daerah harus segera bersikap tegas dan secepatnya mengambil langkah untuk melindungi kabupeten Lebak dari kehancuran yang disebabkan oleh orang-orang yang hatinya dipenuhi keserakahan dengan cara menghancurkan alam demi suatu keuntungan.

Media ini masih terus berupaya untuk mengkonfirmasi beberapa pihak baik pengelola penanggung jawab Tambang.(TW/NV)
Komentar

Tampilkan

Terkini